Disimbolkan warna merah sebagai perwujudan setiap manusia memiliki kebutuhan pokok dan kewajiban menjadi manusia yang cerdas. Maknanya setiap manusia wajib mencari ilmu sebanyak-banyaknya.

Dalam Ilmu Pedoman Hidup Manusia Tri Falaq Tunggallistik otak sebagai simbol kecerdasan yang oleh RM. Ngabei Ronggo Warsito disebut sebagai falaq Baithul Makmur artinya tempat yang sangat ramai, Maknanya ramainya isi  otak manusia lebih ramai dari pada ramainya pasar karena keinginan manusia itu tak terbatas.

Otak disebut sebagai Falaq Baithul Makmur menandakan bahwa bodoh dan cerdasnya manusia adalah kehendak ALLAH. SWT, Tuhan Yang Maha Esa artinya bahwa kecerdasan akal manusia itu adalah sebagai anugerah dari Allah SWT sendiri, tetapi kalau pandainya manusia itu bisa belajar ..... perlu di implementasikan bahwa cerdas dan pandai berbeda pandai identik dengan lihai, terampil, cekatan, dll.

Baithul Makmur adalah tempat yang paling ramai di alam semesta dapat di gambarkan apa yang ada di otak manusia ide/gagasan yang difikirkan manusia lebih banyak apa yang di pasar, sebab jumlah benda yang yang di pasar bisa di hitung, namun yang ada benak manusia belum ada di pasar karena masih bentuk ide dan gagasan, dapat di contohkan dalam ilmu komputer apa yang di hardist (komputer) lebih banyak daripada yang dicetak.

Dalam peradaban sunda bulatan warna merah dapat di gambarkan sebagai Silih Asah.

Silih Asah adalah setiap diri wajib untuk mengasah otaknya untuk berfikir agar lebih cerdas dan agar anak-anak kita pandai dan cerdas, Maka sebaik-baiknya pemimpin adalah wajib dan harus mampu agar rakyat cerdas dan pandai (mencerdaskan kehidupan bangsa), tugas orang tua dalam falsafah tersebut wajib menyekolahkan, mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang cerdas dan pandai. Kalau bisa anaknya lebih cerdas walau orang tuanya tidak begitu cerdas sebab anak akan menjadi penerus perjuangan orang tuanya, maka sebaik-baiknya warisan adalah ilmu, tidak akan pernah dimakan rayap dan ilmu adalah sebagai petunjuk untuk kehidupan yang lebih baik.