Pengertian Pedoman Penanaman Nilai-Nilai Pancasila (P2NP)
Pedoman Penanaman Nilai-Nilai Pancasila (P2NP) adalah Sebuah Pedoman/Acuan/Pemahaman yang berisi ilmu tentang tata cara dan Strategi tentang bagaimana cara mengelola 12 nilai-nilai luhur Pancasila yang dipadukan dengan Sistem Pedoman Hidup Tri Falaq Tunggallistik. Yang menghasilkan 60 Indeks yang selanjutnya menghasilkan 300 lebih butir-butir Pancasila yang dapat dijadikan alat ukur manusia yang berjiwa Pancasila.
Yang dimaksud Pedoman Penanaman Nilai-Nilai Pancasila (P2NP) sebagai alat ukur jiwa karakter Pancasila adalah:
60 Indeks nilai-nilai Pancasila yang selanjutnya melahirkan 300 lebih butir-butir Pancasila di Pedoman Penanaman-Nilai Pancasila (P2NP) dapat digunakan sebagai dasar penilaian tingkah laku bahwa manusia di seluruh dunia kapan saja dan dimana saja dalam kehidupan sehari-hari bernegara berbangsa dan berumah tangga di Indonesia dan di seluruh dunia.
Dapat saya berikan contoh :
Jika seseorang akan mendaftar Pegawai Negeri atau TNI dan POLRI.
a) Tinggi badan, ada alat ukurnya menggunakan Meteran
b) Umur, ada alat ukurnya dilihat dari Akte Kelahiran
c) Berat badan, ada alat ukurnya hanya perlu alat Timbangan
d) Kesehatan, ada alat ukurnya ada Dokter yang memeriksa kesehatan
e) Olah raga ada alat ukurnya yaitu berapa nilai Olah raganya
f) Dan seterusnya
Namun apa dan bagaimana cara mengukur calon Pegawai Negeri Sipil atau TNI dan POLRI atau karyawan di sebuah perusahaan yang berjiwa Pancasila atau tidak (dan seberapakah nilai Pancasila yang dijalankannya dalam kehidupan sehari-hari)?
Dan bagaimana agar benar-benar mendapatkan PNS, TNI dan POLRI, dan karyawan di sebuah perusahaan yang benar-benar berjiwa dan berkarakter Pancasila sejati yang bebas dari faham / ideologi : radikalisme terorisme komunisme indivualisme liberalisme yang merusak keutuhan persatuan kebangsaan indonesia yang berideologikan Pancasila.
Maka P2NP Teori 1.3.5.12.60 dapat menjadi alat ukur / parameter berapakah nilai indeks jiwa Pancasilanya, dalam kehidupan sehari-hari dari seorang calon Pegawai Negeri atau TNI dan POLRI tersebut yang akhirnya kita mendapatkan orang-orang yang benar-benar berjiwa Pancasila bukan sekedar hafal Pancasila.
Mengapa alat ukur jiwa pancasila sangat dibutuhkan oleh kita semua dapat kita bayangkan jika kita tidak punya alat ukur untuk mengukur kadar jiwa Pancasila seorang calon Pegawai Negeri, Anggota TNI, Anggota POLRI dan Calon Pejabat Negara. Maka kita akan mendapatkan calon pegawai Negeri, Anggota TNI dan Polri atau bahkan menjadi pejabat yang tidak menjabat sebagai pejabat yang mementingkan diri sendiri dan keluarga, mementingkan kelompok, bahkan perilaku tidak menunjukkan sebagai pejabat yang bermoral dan berakhlak mulia yang seharusnya menjadi pejabat itu sebagai contoh dan tauldan bagi rakyat yang di pimpinnya.
Maka, oleh karena itu penting dan dibutuhkan strategi baru yang mampu dan dapat mengukur serta mengukur seberapa besar orang atau lembaga yang kita ukur dan mengetahui seberapa besar sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sejak bangun tidur sampai tidur kembali selama beberapa tahun.
Selanjutnya untuk melakukan pengukuran tersebut diperlukan beberapa hal baik manual maupun digital baik perangkat maupun penilaiannya lebih objektif dan universal tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, kelompok, partai politik dan kepentingan lain yang menguntungkan.
Ini semua menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi bangsa Indonesia untuk segera dan memulai untuk melaksanakan agar harapan mewujudkan kebangsaan Indonesia yang Merdeka, bersatu, Berdaulat, adil dan makmur Pancasila tercapai dengan optimal. Dengan kata lain, jangan sampai harapan tinggal harapan tidak ada realisasinya di lapangan.
Harapan saya mari kita membangun sebuah pemikiran yang objektif, netral jauh dari kepentingan pribadi dan kepentingan politik apapun agar kita mampu mewujudkan kehidupan yang benar-benar sesuai dengan dan karakter Bangsa Indonesia yang dilandasi oleh 12 nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai Adat Istiadat, dan nilai-nilai ajaran agama agar menjadi bangsa yang unggul dan beradab di muka bumi ini serta selamat dan bahagia dunia akhirat.
Salam Perjuangan
"Berjuang Mati tidak Berjuang juga Mati"
"Hidup Layak terhormat ,, Cerdas, Bermoral, Mati Sebagai Pejuang"